Selasa, 01 Januari 2013

Artikel Malioboro


Malioboro 

Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi. Biasanya masayarakat mengunjungi tempat-tempat pariwisata yang menarik, mulai dari gunung, pantai, perkotaan, dll. Manusia modern sekarang ini menjadikan pariwisata sebagai kebutuhan pokok setelah disibukkan oleh urusan pekerjaan. Sedangkan menurut Purwadi pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, kepuasan, pengetahuan, kesehatan, olahraga, istirahat, dan ziarah.
          Pariwisata dapat dibedakan berdasarkan letak geografis dan berdasarkan jenis. Berdasarkan jenisnya wisata dibagi lagi menjadi wisata alam, wisata budaya, wisata keagamaan, serta wisata belanja. Sedangkan jenis wisata yang sedang digandrungi oleh banyak orang terutama kaum hawa saat ini adalah jenis wisata belanja. Indonesia memiliki banyak tempat pariwisata yang harus dikunjungi oleh para pelancong dari dalam maupun dari luar negeri yang sedang berlibur di Indonesia. Termasuk juga dengan tempat wisata belanjanya. Dari jenis ini, Indonesia memiliki tempat wisata belanja seperti: beberapa daerah dengan relief sungai-sungai panjang memiliki pasar terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai BaritoBanjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar, namun adapula yang khusus menjual barang - barang seni atau benda khas setempat seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Solo yang menjual kain - kain batik, Kotagededengan hasil kerajinan perak dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas Yogya. Salah satu tempat belanja yang ada di Indonesi yang akan dibahas dalam artikel ini adalah tempat wisata belanja yang sudah dikenal oleh banyak orang bahkan sampai mancanegara, yaitu Malioboro.
          Malioboro adalah salah satu tempat wisata belanja yang terkenal di Indonesia. Malioboro merupakan nama jalan. Jalan Malioboro terletak di jantung Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan tersebut berada antara jalan Jenderal Ahmad Yani dan jalan Abu Bakar Ali. Dijalan ini ada Kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan Malioboro merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta. Ujung timur jalan ini berada di perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Untuk ke sini, anda bisa menggunakan kendaraan bermotor baik roda empat maupun dua. Bagi anda yang tidak memiliki kendaraan, anda bisa menggunakan Transjogja, semacam Buswaynya Jakarta, dengan membayar Rp 3.000,- saja.
          Malioboro berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat belanja, di sini Anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari pernik cantik, cideramata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan rumah tangga. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional, aksesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai menawar, barang-barang tersebut bisa anda bawa pulang dengan harga yang terbilang murah. Sultan menyatakan bersyukur bahwa penataan Malioboro yang telah dilakukan sudah bisa mengembalikan kesadaran semua pihak untuk menata kota dengan mengedepankan unsur manusiawi. Hal ini dapat tercermin dari penataan Malioboro secara vertikal dan horizontal. Penataan vertikal menyangkut pengembalian wajah bangunan budaya asli dengan membersihkan papan reklame melintang. Hal ini bertujuan menampilkan kembali serta meletarikan cagar budaya bangunan bergaya Hindis dan China yang jumlahnya mencapai puluhan.
          Disini telah terjadi interaksi yang cukup baik antara Pemerintah yang telah menyediakan tempat yang manusiawi untuk para pedagang mencari rejeki dan antara pedagang dengan konsumen. Konsuemn masih dibolehkan untuk menawar harga barang yang akan dibelinya. Hal tersebut merupakan salah satu ciri khas dari Malioboro. Yaitu, harga yang ditawarkan oleh pedagang bukan harga pas tetapi konsumen masih dibolehkan untuk menawarnya lagi.
          Berkembang pesatnya Malioboro sebagai denyut nadi perdagangan dan pusat belanja, menuntut macam-macam pelayanan dan fasilitas yang semakin meningkat baik jumlah dan ragamnya. Hal ini memberi dampak positif dari segi ekonomi bagi penduduk, pengusaha dan pemerintah setempat seperti:      
1.        Penerimaan Devisa : Masuknya wisatawan mancanegara akan membawa valuta asing, yang berarti akan memperkuat neraca pembayaran dan perdagangan. Penerimaan devisa negara dari pariwisata bersumber dari : Uang yang dikeluarkan atau dibelanjakan oleh wisatawan asing selama yang bersangkutan melakukan kunjungan, berupa pengeluaran untuk penginapan (akomodasi), makan dan minum, transportasi lokal dan tour, cenderamata, tip, dan lain-lain. Biaya yang diterima oleh perusahaan penerbangan dimana wisatawan yang berkunjung dimasukkan sebagai penerimaan sektor pariwisata. Investasi bidang pariwisata. Biaya promosi pariwisata dari negara lain.
2.        Kesempatan Berusaha : Kesempatan berusaha menjadi terbuka luas, baik usaha yang langsung untuk memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung. Lapangan usaha langsung seperti usaha akomodasi, restoran dan rumah makan, biro perjalanan, toko cenderamata, sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya. Lapangan usaha tidak langsung seperti pertanian, perikanan, peternakan, perindustrian dan kerajinan, industri olah raga, industri pakaian jadi, dan lapangan usaha lain yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
3.        Terbukanya Lapangan Kerja : Luasnya kesempatan dalam berusaha, berarti akan membuka lapangan kerja baik lapangan kerja diberbagai usaha yang langsung memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung. Sektor pariwisata merupakan sektor padat karya, karena kegiatannya lebih banyak pelayanan jasa yang membutuhkan tenaga manusia. Lapangan kerja yang tidak langsung seperti peternak, petani sayur mayur, pengrajin, seniman, penjual eceran, dan lain-lain yang menyerap banyak tenaga kerja.
4.        Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Dan Pemerintah : Wisatawan yang datang berkunjung akan mengeluarkan sebagian dari uangnya untuk keperluan selama perjalanannya. Hal ini akan menambah pendapatan masyarakat setempat, seperti biaya penginapan, angkutan local, makan minum, cenderamata dan pembelian jasa-jasa, dan barang lainnya. Disamping itu pemerintah setempat pun akan memperoleh pendapatan berupa pajak-pajak dari perusahaan dan dari uang asing yang dibelanjakan oleh wisatawan.
5.        Mendorong Pembangunan Daerah : Berkembangnya kepariwisataan di daerah akan mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mempersiapkan dan membangun prasarana dan sarana yang diperlukan seperti pembangunan dan perbaikan jalan, instalasi air, instalasi listrik, pembenahan obyek dan daya tarik wisata, perbaikan lingkungan, pengkondisian masyarakat, penataan kelembagaan dan pengaturan, dan lain sebagainya. Selain itu juga akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana akomodasi, usaha jasa biro perjalanan, restoran dan rumah makan serta lain-lain.
            Dengan adanya tempat pariwisata Malioboro ini maka pembangunan dan pengembangan pariwisata akan mempunyai dampak positif dalam bidang sosial budaya, seperti : Pelestarian budaya dan adat istiadat salah satu sasaran wisatawan dalam melakukan perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari kebudayaan, dan adat istiadat serta sejarah suatu bangsa. Oleh karena itu seni dan budaya serta tata cara hidup yang unik dan khas perlu dipertahankan dan dikembangkan. Apalagi Yogyakarta terkenal dengan kota yang penuh dengan seniman jalanan serta orang-orangnya yang ramah. Itu menyebabkan akan lebih banyak lagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Yogyakrta. Hal tersebut dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat yang dikunjungi karena penduduk asli akan banyak belajar dari wisatawan yang berkunjung, demikian pula dengan yang datang berkunjung akan banyak belajar dari kunjungannya dengan cara melihat, mendengar, dan merasakan segala sesuatu yang dijumpai selama dalam perjalanannya. Dengan demikian, pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Dampak positif lainnya dengan adanya tempat pariwisata yaitu dapat mengurangi konflik sosial sering terjadi saling curiga antara suatu penduduk dengan penduduk lainnya, karena kurang saling mengenal, baik dalam soal adatistiadat, budaya sejarah, kebiasaan maupun perbedaan tingkat sosial. Salingberkunjung melalui berwisata dapat mengurangi atau menghilangkan saling curiga dan kecemburuan sosial, karena terjadinya komunikasi dan saling mengenal satu sama lainnya.

1 komentar:

  1. Harrah's Casino & Hotel - Mapyro
    Harrah's 안산 출장안마 Casino & Hotel · Harrah's Philadelphia Casino & 안성 출장안마 Racetrack. 0.5 mi · Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack. 0.5 전라북도 출장마사지 mi · Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack. 0.5 광양 출장마사지 mi ·  Rating: 3.5 · ‎17 reviews 인천광역 출장마사지

    BalasHapus