Malioboro
Pariwisata
merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi. Biasanya masayarakat mengunjungi
tempat-tempat pariwisata yang menarik, mulai dari gunung, pantai, perkotaan,
dll. Manusia modern sekarang ini menjadikan pariwisata sebagai kebutuhan pokok
setelah disibukkan oleh urusan pekerjaan. Sedangkan menurut Purwadi pariwisata adalah kegiatan melakukan
perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, kepuasan, pengetahuan,
kesehatan, olahraga, istirahat, dan ziarah.
Pariwisata
dapat dibedakan berdasarkan letak geografis dan berdasarkan jenis. Berdasarkan
jenisnya wisata dibagi lagi menjadi wisata alam, wisata budaya, wisata
keagamaan, serta wisata belanja. Sedangkan jenis wisata yang sedang digandrungi
oleh banyak orang terutama kaum hawa saat ini adalah jenis wisata belanja.
Indonesia memiliki banyak tempat pariwisata yang harus dikunjungi oleh para
pelancong dari dalam maupun dari luar negeri yang sedang berlibur di Indonesia.
Termasuk juga dengan tempat wisata belanjanya. Dari jenis ini, Indonesia
memiliki tempat wisata belanja seperti: beberapa daerah dengan
relief sungai-sungai panjang memiliki pasar
terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar,
namun adapula yang khusus menjual barang - barang seni atau benda khas setempat
seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang
menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Solo yang
menjual kain - kain batik, Kotagededengan
hasil kerajinan perak
dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang
menjajakan kerajinan khas Yogya.
Salah satu tempat belanja yang ada di Indonesi yang akan dibahas dalam artikel
ini adalah tempat wisata belanja yang sudah dikenal oleh banyak orang bahkan
sampai mancanegara, yaitu Malioboro.
Malioboro
adalah salah satu tempat wisata belanja yang terkenal di Indonesia. Malioboro
merupakan nama jalan. Jalan
Malioboro terletak di jantung Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan tersebut berada antara jalan
Jenderal Ahmad Yani dan jalan Abu
Bakar Ali. Dijalan ini ada Kantor DPRD Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jalan Malioboro
merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang
dari Tugu Yogyakarta. Ujung
timur jalan ini berada di perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Jalan ini merupakan
poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Untuk ke sini, anda bisa menggunakan kendaraan bermotor baik
roda empat maupun dua. Bagi anda yang tidak memiliki kendaraan, anda bisa
menggunakan Transjogja, semacam Buswaynya Jakarta, dengan membayar Rp 3.000,-
saja.
Malioboro berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat
belanja, di sini Anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari
pernik cantik, cideramata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan
rumah tangga. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surga perburuan
yang asyik. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual
oleh pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata
buatan lokal seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit,
blangkon, miniatur kendaraan tradisional, aksesoris, hingga gantungan kunci semua
bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai menawar, barang-barang tersebut bisa
anda bawa pulang dengan harga yang terbilang murah. Sultan menyatakan bersyukur
bahwa penataan Malioboro yang telah dilakukan sudah bisa mengembalikan
kesadaran semua pihak untuk menata kota dengan mengedepankan unsur manusiawi.
Hal ini dapat tercermin dari penataan Malioboro secara vertikal dan horizontal.
Penataan vertikal menyangkut pengembalian wajah bangunan budaya asli dengan
membersihkan papan reklame melintang. Hal ini bertujuan menampilkan kembali
serta meletarikan cagar budaya bangunan bergaya Hindis dan China yang jumlahnya
mencapai puluhan.
Disini telah terjadi interaksi yang
cukup baik antara Pemerintah yang telah menyediakan tempat yang manusiawi untuk
para pedagang mencari rejeki dan antara pedagang dengan konsumen. Konsuemn
masih dibolehkan untuk menawar harga barang yang akan dibelinya. Hal tersebut
merupakan salah satu ciri
khas dari Malioboro. Yaitu, harga yang ditawarkan oleh pedagang bukan harga pas
tetapi konsumen masih dibolehkan untuk menawarnya lagi.
Berkembang
pesatnya Malioboro sebagai denyut nadi perdagangan dan pusat belanja, menuntut
macam-macam pelayanan dan fasilitas yang semakin meningkat baik jumlah dan
ragamnya. Hal ini memberi dampak positif dari segi ekonomi bagi penduduk,
pengusaha dan pemerintah setempat seperti:
1.
Penerimaan Devisa :
Masuknya wisatawan mancanegara
akan membawa valuta asing, yang berarti akan
memperkuat neraca pembayaran dan perdagangan. Penerimaan devisa negara dari
pariwisata bersumber dari : Uang yang dikeluarkan atau dibelanjakan oleh
wisatawan asing selama yang bersangkutan melakukan kunjungan, berupa
pengeluaran untuk penginapan (akomodasi), makan dan minum, transportasi lokal
dan tour, cenderamata, tip, dan lain-lain. Biaya yang diterima oleh perusahaan
penerbangan dimana wisatawan yang berkunjung dimasukkan sebagai penerimaan
sektor pariwisata. Investasi bidang pariwisata. Biaya promosi pariwisata dari
negara lain.
2.
Kesempatan Berusaha : Kesempatan
berusaha menjadi terbuka luas, baik usaha yang langsung untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan maupun yang tidak langsung. Lapangan usaha langsung seperti usaha
akomodasi, restoran dan rumah makan, biro perjalanan, toko cenderamata,
sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata, pusat perbelanjaan, dan lain
sebagainya. Lapangan usaha tidak langsung seperti pertanian, perikanan,
peternakan, perindustrian dan kerajinan, industri olah raga, industri pakaian
jadi, dan lapangan usaha lain yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
3.
Terbukanya Lapangan Kerja :
Luasnya kesempatan dalam berusaha, berarti akan membuka lapangan kerja baik
lapangan kerja diberbagai usaha yang langsung memenuhi kebutuhan wisatawan
maupun yang tidak langsung. Sektor pariwisata
merupakan sektor padat karya, karena kegiatannya lebih banyak pelayanan jasa
yang membutuhkan tenaga manusia. Lapangan kerja yang tidak langsung seperti
peternak, petani sayur mayur, pengrajin, seniman, penjual eceran, dan lain-lain
yang menyerap banyak tenaga kerja.
4.
Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
Dan Pemerintah : Wisatawan yang datang
berkunjung akan mengeluarkan sebagian dari uangnya untuk keperluan selama
perjalanannya. Hal ini akan menambah pendapatan masyarakat setempat, seperti
biaya penginapan, angkutan local, makan minum, cenderamata dan pembelian
jasa-jasa, dan barang lainnya. Disamping itu pemerintah setempat pun akan
memperoleh pendapatan berupa pajak-pajak dari perusahaan dan dari uang asing
yang dibelanjakan oleh wisatawan.
5.
Mendorong Pembangunan Daerah : Berkembangnya
kepariwisataan di daerah akan mendorong pemerintah daerah dan masyarakat
mempersiapkan dan membangun prasarana dan sarana yang diperlukan seperti
pembangunan dan perbaikan jalan, instalasi air, instalasi listrik, pembenahan
obyek dan daya tarik wisata, perbaikan lingkungan, pengkondisian masyarakat,
penataan kelembagaan dan pengaturan, dan lain sebagainya. Selain itu juga akan
mendorong investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan obyek dan daya tarik
wisata, usaha sarana akomodasi, usaha jasa biro perjalanan, restoran dan rumah
makan serta lain-lain.
Dengan adanya tempat pariwisata
Malioboro ini maka pembangunan dan pengembangan
pariwisata akan mempunyai dampak positif dalam bidang sosial budaya, seperti : Pelestarian
budaya dan adat istiadat salah satu sasaran wisatawan dalam melakukan
perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari kebudayaan, dan adat istiadat serta sejarah suatu
bangsa. Oleh karena itu seni dan budaya serta tata cara hidup yang unik dan
khas perlu dipertahankan dan dikembangkan. Apalagi Yogyakarta terkenal dengan
kota yang penuh dengan seniman jalanan serta orang-orangnya yang ramah. Itu
menyebabkan akan lebih banyak lagi wisatawan yang ingin berkunjung ke
Yogyakrta. Hal tersebut dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat yang
dikunjungi karena penduduk asli akan banyak belajar dari wisatawan yang
berkunjung, demikian pula dengan yang datang berkunjung akan banyak belajar
dari kunjungannya dengan cara melihat, mendengar, dan merasakan segala sesuatu
yang dijumpai selama dalam perjalanannya. Dengan demikian, pengembangan
pariwisata merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
Dampak positif lainnya dengan adanya tempat
pariwisata yaitu dapat mengurangi konflik sosial sering
terjadi saling curiga antara suatu penduduk dengan penduduk lainnya, karena kurang saling mengenal, baik dalam
soal adatistiadat, budaya sejarah, kebiasaan maupun perbedaan tingkat sosial.
Salingberkunjung melalui berwisata dapat mengurangi atau menghilangkan saling
curiga dan
kecemburuan sosial, karena terjadinya komunikasi dan saling mengenal satu sama
lainnya.
Harrah's Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusHarrah's 안산 출장안마 Casino & Hotel · Harrah's Philadelphia Casino & 안성 출장안마 Racetrack. 0.5 mi · Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack. 0.5 전라북도 출장마사지 mi · Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack. 0.5 광양 출장마사지 mi · Rating: 3.5 · 17 reviews 인천광역 출장마사지